Kamis, 04 Juni 2015

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

KENIKMATAN SEDERHANA


Assalamu’alaikum wr. wb. Kali ini saya akan membahas tentang manusia dan pandangan hidup mengenai kenikmatan hidup sederhana. Kaum sosialita. Ya, belakangan ini banyak orang khususnya kaum hawa yang gencar-gencarnya ingin memiliki kehidupan bermewah-mewahan bak sosialita. Tapi tahukah anda bahwa kesederhanaan itu jauh lebih bahagia dan indah daripada hidup bermewah-mewahan dan menghamburkan uang untuk hal yang tidak terlalu penting.
           
            Sudah menjadi tabiat manusia, ia akan lebih konsumtif menghamburkan uang, manakala mulai mengeyam kehidupan yang mapan dan kemudahan ekonomi. Seolah-olah kekayaan kurang berarti banyak bila pemiliknya tidak mempergunakannya untuk keperluan yang lebih besar dan kemewahan. Misalnya dengan banyak memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang kurang penting baginya. Begitulah keadaan seseorang, ia lebih mudah beradaptasi dengan hidup enak ketimbang dengan hidup menderita.

        Hanya tinggal menggesek kartu kredit, semua keinginan kita terpenuhi. Kedengarannya sungguh indah. Cara ini sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia. Namun, pada dasarnya, gaya hidup itu yang salah. Gaya hidup pemborosan. Kecenderungan manusia berperilaku boros terhadap harta sudah ada di dalam dirinya. Hal ini dapat kita perhatikan dalam hidup keseharian kita. Orang yang punya harta, kecenderungan untuk menjadi pecinta harta akan lebih besar. Makin bagus, makin mahal, makin unik, makin senang, maka makin dicintalah hartanya.

Ditambah perilaku boros adalah salah satu tipu daya setan yang membuat harta kita tidak efektif mengangkat derajat kita. Harta yang dimiliki justru efektif menjerumuskan, membelenggu, dan menjebak dalam kubangan tipu daya. Allah swt sudah menegaskan, hidup boros itu adalah bagian dari perbuatan setan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Mahamengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Mahamelihat.[asy-Syûra/42:27].

MENGAPA BERBUAT BOROS DILARANG?

Larangan kepada manusia agar tidak melakukan pemborosan dan penghamburan atas uang dan harta yang dimilikinya, pasti mengandung manfaat. Dan manusia pun sebenarnya sanggup mengetahui hikmah di balik larangan tersebut.

Di antara hikmahnya, ialah untuk menjaga kekayaan itu sendiri. Bahwa pada hari Kiamat kelak, sumber pendapat harta itu dipertanyakan, dan demikain pula dengan pembelanjaannya. Pembelanjaan harta atau uang pada perkara tidak dibutuhkan, sungguh sangat bertentangan dengan salah satu tujuan syariat Islam, yaitu hifzhul-mâl (menjaga harta benda). Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, apalagi jika harta itu dimanfaatkan untuk perbuatan maksiat.

KESEDERHANAAN

“Kesederhanaan memberikan kebebasan, memberikan tambahan waktu luang. Kesederhanaan, bukan kemewahan, tak kita sangka, juga akan memberikan kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup.”



Hidup sederhana memang sulit, karena banyak cobaan yang menggoda untuk berbuat boros dan berfoya-foya. Namun kita memiliki agama sebagai pedoman hidup kita. Dalam Islam pun banyak perintah untuk tidak hidup berlebihan dan berfoya-foya. Perintah untuk tidak bergaya hidup berfoya-foya, memiliki pengaruh positif yang kembali kepada diri orang tersebut. Dia akan lebih mudah beradaptasi menghadapi setiap perubahan dalam menghadapi kehidupan. Kadang menyenangkan dan kadang harus hidup penuh keprihatinan. Dan seandainya keadaan ekonomi keluarga ditakdirkan mengalami kesulitan, maka setidaknya seseorang itu tidak terlampau kaget dengan perubahan yang terjadi secara tiba-tiba.

            Marilah kita hidup bersahaja, hidup sederhana. Rasulullah saw merupakan contoh yang wajib diikuti yang telah menjalankan hidup bersahaja dan dalam kesederhanaan. Banyak keuntungan yang akan kita dapat di dunia, maupun di akhirat. Sekian pembahasan saya mengenai nikmatnya hidup sederhanaan.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sumber :
  • ·   http://id.wikipedia.org/wiki/Hidup_sederhana
  • ·      http://almanhaj.or.id/content/3510/slash/0/nikmatnya-hidup-sederhana/
  • ·      http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/06/08/m59xrf-perilaku-hidup-boros-tipu-daya-setan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar