Sabtu, 16 Mei 2015

MANUSIA DAN PENDERITAAN


JANGAN HINA SURGA KECILKU



  Assalamu’alaikum wr.wb. Kawan, kali ini saya akan membahas tentang manusia dan penderitaan. Kaitan dengan hal tersebut, mungkin ini adalah judul yang tepat. Mengapa demikian? Karena di Negara yang penduduknya banyak, dan banyak pula sampah. Namun bagi segelintir orang yang kurang beruntung ini, kumpulan sampah tersebut adalah rumah bak tempal tinggal dari surga. Apakah itu semua keinginan mereka untuk tinggal di tempat tersebut? Tidak. Keadaan yang harus membuat mereka memilih. Menyedihkan jika kita melihat potret kehidupan mereka selama tinggal di ‘rumah’ tersebut. Mengapa mereka memilih menjadi pemulung? Mengapa bukan pekerjaan lain yang lebih layak?

Inilah beberapa alasan mengapa mereka memilih menjadi pemulung adalah sebagai berikut :
  • Tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan nafkah, karena mereka rata-rata adalah golongan orang-orang berpendidikan rendah, tidak mempunyai keterampilan serta tidak mempunyai modal dan sulitnya mencari pekerjaan.
  • Menunggu masa tanam panen.
  • Terpengaruh dari kerabat yang sudah lebih dulu memulung dan mendapatkan hasil yang cukup.
  • Dan lain sebagainya.


  Apakah kamu masih sering mengeluh karena di dalam rumah terasa panas sedangkan kipas angin sedang rusak atau tidak ada AC di rumah? Apapun kondisi tempat tinggal kita, sudah seharusnya kita bersyukur dan menikmatinya. Masih banyak anak-anak beserta orang tua di luar sana yang tinggal di tempat kumuh, jauh dari kata sehat bahkan tinggal di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
            



   Orang-orang yang tinggal diantara tumpukan sampah, mereka tampak bahagia seperti keluarga lain diluar sana yang hidup berkecukupan. Bahkan, anak-anak kecilpun juga bermain, mandi, makan dan menjalankan segala aktivitasnya di sana bahkan anak-anak ini sekolah di sana. Raut bahagia mereka terpancar. Anak-anak tersebut tidak hanya menjalankan aktivitasnya yang membuatnya senang. Namun, mereka juga memungut sampah untuk dijual kembali demi membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Dengan segala keterbatasannya, anak-anak ini tidak pernah mengeluh dan senantiasa melepaskan senyum tulusnya.

   Setelah menyimak tentang anak yang tinggal di tempat kumuh namun selalu menunjukkan sikap bahagia mereka. Masihkah kamu akan mengeluh dengan kehidupan layak yang telah dimiliki? Sebaiknya kita renungkan hal ini dan segeralah sadar akan kenikmatan yang telah Allah berikan pada kita. Sekian pembahasan saya tentang manusia dan penderitaan ini. Jika ada kesalah kata atau bahasa mohon dimaafkan. Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sumber:

  • http://m.kompasiana.com/post/read/705391/3/kisah-bermartabat-dari-kampung-pemulung.html
  • http://www.vemale.com/galeri/terharu-potret-anak-tinggal-di-tempat-kumuh-tidak-pernah-mengeluh.html
  • http://wiwikmulyani.blogspot.com/2012/01/pemulung.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar