Rabu, 27 Mei 2015

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB



DIDIKAN KALIANLAH JALAN KEHIDUPAN KU KELAK




Assalamualaikum wr.wb. Kali ini saya akan menyampaikan mengenai manusia dan tanggung jawab yang berkenaan tentang keluarga dengan keadaan yang tidak semestinya atau yang biasa kita sebut “broken home”. Spesifikasi bahasan ini adalah bagaimana tanggung jawab orang tua mendidik anaknya agar tidak terjerumus pada dampak negatif dari keluarga broken home. Kini banyak anak dari keluarga broken home, khususnya para remaja yang masuk kedalam dunia kelam yang seharusnya tidak dilakukan. Tak ada satupun orang yang mau menjadi anak broken home.

Broken home adalah kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua yang disebabkan oleh beberapa hal. Bisa karena perceraian, sehingga anak hanya tinggal bersama satu orang tua kandung. Bahkan akibat perceraian, banyak anak yang dititipkan ke kakek-neneknya, karena orang tua tunggalnya sibuk bekerja. Kehilangan kasih sayang, Sedih, kecewa, Sepi, dan kurang perhatian. Rumah seakan seperti neraka yang isinya orang tua yang selalu bertengkar. Belum lagi orang sekitar yang selalu menganggap rendah tentang dirinya dan keluarganya. Banyak ocehan dan ejekan yang setiap hari didengar. Itu yang dirasakan dari mereka korban broken home. Miris memang, tapi memang begitu kehidupan korban broken home yang sudah menjadi takdir dan harus dilalui.



Banyak dari mereka yang melampiaskan kesepiannya dengan merokok, seks bebas, minuman keras, obat-obatan terlarang bahkan ada yang sampai menjadi pelacur. Semuanya berawal dari keluarga yang sangat tidak kondusif, orang tua yang tidak dewasa yang selalu bertengkar didepan anak-anak mereka tanpa memikirkan dampak negatif bagi anak-anak mereka. Dan faktor yang lain adalah teman lingkungan sekitar. Karena adanya pengaruh buruk, otomatis kita dengan mudah terjerumus kedalam dunia kelam.

Penyebab Broken Home :
  1. Terjadinya perceraian
  2. Ketidak dewasaan sikap orang tua yang berkelahi di depan anak anak
  3. Tidak bertanggung jawabnya orang tua sehingga tidak memikirkan dampak dalam kehidupan anak anak mereka
  4. Jauh dari Tuhan, sehingga masalah masalah tidak diserahkan kepada Tuhan
  5. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak

DampakBroken Home terhadap Perkembangan Kejiwaan Anak :
1.  Anak mulai menderita kecemasan yangtinggi dan ketakutan.
2.  Anak merasa jerjepit ditengah-tengah, karena harus memilih antara ibu atau ayah.
3.  Anak sering kali mempunyai rasabersalah.
4.  Kalau kedua orangtuanya sedangbertengkar, itu memungkinkan anak bisa membenci salah satu orang tuanya.

GangguanKejiwaan pada Seorang Broken Home :
1.  Broken Heart
Merasakan kepedihan dan kehancuran hati sehingga memandang hidup inisia-sia dan mengecewakan. Kecenderungan ini membentuk si pemuda tersebutmenjadi orang yang krisis kasih dan biasanya lari kepada yang bersifat keanehansexual. Misalnya sex bebas, homo sex, lesbian, jadi simpanan orang, tertarikdengan istri atau suami orang lain dan lain-lain.
2.  Broken Relation
Merasa bahwa tidak ada orang yang perlu di hargai, tidak ada orang yangdapat dipercaya serta tidak ada orang yang dapat diteladani. Kecenderungan inimembentuk si pemuda menjadi orang yang masa bodoh terhadap orang lain, ugal-ugalan,cari perhatian, kasar, egois, dan tidak mendengar nasihat orang lain, cenderung“semau gue”.
3.  Broken Values 
Merasa kehilangan ”nilai kehidupan” yang benar. Baginya dalam hidup ini tidakada yang baik, benar, atau merusak yang ada hanya yang ”menyenangkan” dan yang”tidak menyenangkan”, “pokoknya apa saja yang menyenangkan saya lakukan, apayang tidak menyenangkan tidak saya lakukan.”

Efek-efekKehidupan Seorang Broken Home :
  1. Academic Problem, seseorang yang mengalami Broken Home akan menjadi orang yang malasbelajar dan tidak bersemangat serta tidak berprestasi.
  2. Behavioural Problem, mereka mulai memberontak, kasar, masa bodoh, memiliki kebiasaanmerusak, seperti mulai merokok, minum-minuman keras, judi dan lari ketempatpelacuran.
  3. Sexual problem, krisis kasih mau coba ditutupi dengan mencukupi kebutuhan hawa nafsu.
  4. Spiritual problem, mereka kehilangan Father’s figure sehingga Tuhan, pendeta atau orang-orang rohani hanya bagian dari sebuah sandiwara kemunafikan.



Bagaimana dengan tanggung jawab orang tua?

Tanggung jawab orang tua disini sangat dibutuhkan. Karena didikan orang tua dari akan sangat berpengaruh terhadap pola piker anak. Orang tua harusnya berusaha mendidik anak dari kecil untuk berkata jujur. Dengan demikian anak akan mengungkapkan perasaan mereka dengan mudah dan jujur kepada orang tua, baik yang positif maupun negatif, mengenai apa yang sudah terjadi. Sangatlah penting bagi orang tua yang akan bercerai ataupun yang sudah bercerai untuk memberi dukungan kepada anak-anak mereka serta mendukung mereka untuk mengungkapkan apa yang merekapikirkan dan rasakan. Dalam hal ini orang tua tidak boleh melibatkan perasaan diri sendiri.Seringkali terjadi, perasaan akan kehilangan salah satu orang tua akibat perceraian menyebabkan anak-anak menyalahkan salah satu dari kedua orang tuanya atau kedua-duanya dan mereka merasa dikhianati. Jadi,orang tua harus benar-enar siap untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan diajukan anak atau keprihatinan yang mereka miliki.



 Beri kesempatan pada anak untuk bermusyawarah membicarakan mengenai perceraian dan bagaimana perceraian tersebut berpengaruh pada dirinya. Anak-anak yang usianya lebih besar, tanpa terduga, bisa mengajukan pertanyaan dan keprihatinan yang berbeda,yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya olehnya. Meski mengejutkan dan terasa menyudutkan, tetaplah bersikap terbuka. Sangatlah wajar bagi anak-anak jika memiliki berbagai macam emosi dan reaksi terhadap perceraian orang tuanya. Bisa saja mereka merasa bersalah dan menduga-duga,merekalah penyebab dari perceraian. Anak-anak marah dan merasa ketakutan.Mereka khawatir akan ditelantarkan oleh orang tua yang bercerai.



Membiasakan anak untuk mendekatkan diri pada Tuhan sejak dini adalah yang paling utama. Karena ada anak-anak yang sanggup untuk menyuarakan perasaan mereka, dan ada juga yang tidak. Hal ini tergantung dari usia dan perkembangan mereka. Maka anak akan menyuarakan hati dan meminta pertolongan mereka pada Tuhan Yang Maha Esa. Cara ini memungkinkan anak untuk terus tetap berada pada kehidupan dengan jalan yang benar.
Jangan memutuskan tali silaturahmi pada anak. Beberapa psikolog menyatakan bahwa bantuan yang paling penting yang dapat diberikan oleh orang tua yang berceraiadalah mencoba menenteramkan hati dan meyakinkan anak-anak bahwa mereka tidakbersalah. Yakinkan bahwa mereka tidak perlu merasa harus ikut bertanggung jawabatas perceraian orangtuanya. Al-Qur’an telah mengingatkan setiap orang tua (muslim) agar jangan sampai membunuh fitrah anak-anaknya yang berupa akidah untuk mengakui agama tauhid. Sebagaimana firman-Nya:

قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".



Kesimpulan

Tanpa disadari orangtua, broken home secara tidak langsung memberikan dampak yang signifikan kepada anak-anaknya. Sangat jarang ada orangtua yang memikirkan konsekuensi dari keputusan tersebut. Dari beberapa dampak yang ditimbulkan, dampak psikologis adalah yang paling melekat. Walaupun begitu, sebenarnya tersedia cara untuk mengatasi broken home. Cara tersebut akan efektif bagi setiap keluarga yang mendambakan keluarga utuh dan harmonis.

Sekian pembahasan saya mengenai tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan anak pada keluarga broken home. Kiranya selalu tetap semangat, berpikir positif, lakukan yang terbaik, jangan hiraukan pandangan negatif orang-orang disekitar, selalu berdoa kepada Tuhan, dan mintalah yang terbaik dariNya serta jangan pernah merasa dunia ini telah berakhir hanya karena broken home sebab di situlah awal pembelajaran yang diberikan oleh dunia untuk kita dan masih banyak orang di luar sana yang diberi cobaan lebih dari kita.

Ingatlah bahwa Allah tak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambaNya, Allah memberikan cobaan ini agar kita lebih mendekatkan diri lagi kepada-Nya.” ucapnya.

Wassalamualaikum wr. wb.

Sumber :          
  • http://runescape.wikia.com/wiki/Broken_Home
  • http://sharingdisini.com/2014/11/27/pengaruh-mental-anak-terhadap-keluarga-broken-home/
  • http://sosbud.kompasiana.com/2013/09/14/anak-broken-home-selalu-jadi-cibiran-589708.html



Selasa, 19 Mei 2015

MANUSIA DAN CINTA KASIH


CINTAMU TIADA UJUNG

Assalamu’alaikum wr.wb. Kali ini saya akan membahas tentang manusia dan cinta kasih mengenai cinta dan kasih sayang seorang Ibu terhadap anak. Setiap orang tua khususnya Ibu pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang berguna dan berbakti pada orang tua. Ibu selalu ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk anaknya. Sebagai seorang Ibu juga tentunya memiliki cinta dan kasih sayang yang sangat besar utuk anaknya, seperti kalimat “Kasih Ibu sepanjang masa”. 

Tak heran jika kita mendengar atau menyimak segala hal tentang Ibu akan terasa sedih dan terharu. Bagaimana tidak? Cinta, kasih sayang, dan ketulusan seorang Ibu pasti tak akan pernah bisa dilupakan. Amat besarnya kasih sayang ibu untuk anaknya, tak mungkin dapat kita bayangkan dan perumpamaan seindah apapun mungkin tak akan sebanding dengan realita kasih sayang yang mereka berikan dengan tulus kepada kita.

Ibu adalah ia yang tak akan tega melihat atau menyaksikan anaknya menderita. Mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara hidup dan kematian yang sangat menentukan, ia akan memilih mati agar kita sebagai anaknya tegap hidup. Mungkin kita tidak lagi ingat ketika ibu kita dengan sangat rela membersihkan kotoran kita saat kita balita, ia yang dengan sabar menyuapi kita saat kita rewel atau yang dengan sabar menunggu malam agar cepat berlalu ketika kita terbaring sakit dengan matanya yang sayu karena tidak tidur mengkhawatirkan kita.

Selalu ingatkah dengan Ibu ketika sudah dewasa?


Memang terkadang akan ada saja kekesalan yang akan dirasakan oleh seorang anak dengan berbagai alasan karena orang tua nya. Mungkin kita pernah merasa tidak dihargai, atau tidak disayangi karena ibu kita lebih menyangi saudara kita sendiri yang memiliki kelebihan dibandingkan kita atau memang ibu kita lebih menyimpan simpati dan kasih sayang nya kepada saudara yang lain. Mungkin perasaan ini masih ada sampai kita dewasa, jika memang ia sadarkah kita, bahwa kita telah menghilangkan satu poin penting yang sangat berharga dalam hidup kita, yaitu tuntuan kita sebagai seroang anak adalah senantiasa berbakti kepada orang tua kita termasuk dalam hal ini seorang ibu. Jika kita merasa tidak disayangi, bukankah banyak orang yang merasa tidak disayangi padalah ia adalah orang yang paling diperhatikan pada kenyataannya. Jadi semua berawal dari rasa tidak terima dari anak.

Kasih sayang ibu tidak mungkin dapat kita bayar sampai kapanpun, ia adalah hutang yang tak mungkin pula dapat kita lunasi sampai kita mati. Saat kia dalam kandunganya, ia adalah yang paling merasakan kesusahan karena kita. Tidur tidak nyenyak, kemana-mana berjalan dengan perut yang berat, tidak boleh makan ini dan itu serta tak jarang harus makan makanan yang tidak ia sukai. Pada saat melahirkan tiba, penderitaan ibu untuk memperjuangkan kelangsungan hidup kita harus dilaluinya. Saat seorang ibu melahirkan anaknya, merupakan saat-saat ketika ia harus berhadapan dengan keadaan yang mengancam jiwanya untuk melahirkan kita. Ia harus menghadapi kesakitan yang luar biasa agar kita lahir kedunia.

"Jika dihadapkan padanya antara hidup dan kematian, pastilah ia akan memilih mati agar kita tetap hidup"


Ibu yang Mustajab Doanya

Didalam Islam, salah satu doa yang dikatakan Mustajab adalah doa dari seorang ibu. Ia adalah orang yang berdoa tanpa mengharapkan balasan dari anaknya. Oleh karena itu, jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan senantiasa menyertai kita dimanapun dan apapun usaha yang kita lakukan, maka mintalah doa serta restu dari ibu kita jika memang ia masih ada. Tatkala kita mendapatka restu serta doanya, maka itu adalah peluang serta asset berharga yang kita punya. Sebaliknya, jangan sekali-kali kita menyakiti hadi seoang ibu. Jika seoang ibu telah murka karena kedurhakaan yang dilakukan oleh anaknya, maka tatkala ia berdoa keburukan untuk anaknya karena kedurhakaan sang anak kepadanya, maka ini adalah mala petaka yang sangat mengerikan yang tidak bisa kita bayangkan akibatnya. Semoga kita bukan termasuk anak-anak yang durhaka kepada orang tua kita. Kita juga tidak menyadari bahwa umur Ibu semakin tua saat kita semakin dewasa.  Jangan sampai menyesal dikemudian hari.


Setelah kita renungkan bersama betapa sabar dan ikhlas pengorbanan yang telah dilakukan Ibu dalam mengurus serta memenuhi segala kebutuhan kita, lantas apa yang telah kita berikan untuknya? Apakah setelah semua itu kita lupakan begitu saja hanya karena jarak yang memisahkan, atau karena ada sedikit perbedaan pedapat dan lain hal yang membuat kita enggan menyapanya? Seorang anak hendaknya senantiasa berbakti kepada Ibu. Berbakti atas kesabaran dan keiklasan yang telah dilakukannya baik itu dengan berakhlak baik kepada Ibu, mendoakan kebaikan untuk Ibu, dan akhlak baik lainnya yang Islam ajarkan kepada kita. Sekian pembahasan saya mengenai cinta Ibu pada anaknya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sumber :
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Ibu
  • http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2012/11/29/makna-seorang-ibu-penuh-arti-dalam-hidup-kita-506930.html
  • https://CintaIbuKU/posts/10151300564971838

Sabtu, 16 Mei 2015

MANUSIA DAN PENDERITAAN


JANGAN HINA SURGA KECILKU



  Assalamu’alaikum wr.wb. Kawan, kali ini saya akan membahas tentang manusia dan penderitaan. Kaitan dengan hal tersebut, mungkin ini adalah judul yang tepat. Mengapa demikian? Karena di Negara yang penduduknya banyak, dan banyak pula sampah. Namun bagi segelintir orang yang kurang beruntung ini, kumpulan sampah tersebut adalah rumah bak tempal tinggal dari surga. Apakah itu semua keinginan mereka untuk tinggal di tempat tersebut? Tidak. Keadaan yang harus membuat mereka memilih. Menyedihkan jika kita melihat potret kehidupan mereka selama tinggal di ‘rumah’ tersebut. Mengapa mereka memilih menjadi pemulung? Mengapa bukan pekerjaan lain yang lebih layak?

Inilah beberapa alasan mengapa mereka memilih menjadi pemulung adalah sebagai berikut :
  • Tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan nafkah, karena mereka rata-rata adalah golongan orang-orang berpendidikan rendah, tidak mempunyai keterampilan serta tidak mempunyai modal dan sulitnya mencari pekerjaan.
  • Menunggu masa tanam panen.
  • Terpengaruh dari kerabat yang sudah lebih dulu memulung dan mendapatkan hasil yang cukup.
  • Dan lain sebagainya.


  Apakah kamu masih sering mengeluh karena di dalam rumah terasa panas sedangkan kipas angin sedang rusak atau tidak ada AC di rumah? Apapun kondisi tempat tinggal kita, sudah seharusnya kita bersyukur dan menikmatinya. Masih banyak anak-anak beserta orang tua di luar sana yang tinggal di tempat kumuh, jauh dari kata sehat bahkan tinggal di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
            



   Orang-orang yang tinggal diantara tumpukan sampah, mereka tampak bahagia seperti keluarga lain diluar sana yang hidup berkecukupan. Bahkan, anak-anak kecilpun juga bermain, mandi, makan dan menjalankan segala aktivitasnya di sana bahkan anak-anak ini sekolah di sana. Raut bahagia mereka terpancar. Anak-anak tersebut tidak hanya menjalankan aktivitasnya yang membuatnya senang. Namun, mereka juga memungut sampah untuk dijual kembali demi membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Dengan segala keterbatasannya, anak-anak ini tidak pernah mengeluh dan senantiasa melepaskan senyum tulusnya.

   Setelah menyimak tentang anak yang tinggal di tempat kumuh namun selalu menunjukkan sikap bahagia mereka. Masihkah kamu akan mengeluh dengan kehidupan layak yang telah dimiliki? Sebaiknya kita renungkan hal ini dan segeralah sadar akan kenikmatan yang telah Allah berikan pada kita. Sekian pembahasan saya tentang manusia dan penderitaan ini. Jika ada kesalah kata atau bahasa mohon dimaafkan. Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sumber:

  • http://m.kompasiana.com/post/read/705391/3/kisah-bermartabat-dari-kampung-pemulung.html
  • http://www.vemale.com/galeri/terharu-potret-anak-tinggal-di-tempat-kumuh-tidak-pernah-mengeluh.html
  • http://wiwikmulyani.blogspot.com/2012/01/pemulung.html

Kamis, 07 Mei 2015

MANUSIA DAN KEADILAN



HUKUM TUMPUL KEATAS TAJAM KEBAWAH


         'Orang Miskin Dilarang Mencari Keadilan’ ataupun ‘Orang Miskin Dilarang Sakit’. Ya, slogan ini memang tak asing bagi telinga kita terhadap penegakan hukum bagi kalangan menengah kebawah. Banyak kasus yang muncul belakangan memperlihatkan elegi penegakan hukum. Orang miskin gampang diproses ke meja hijau meski karena kesalahan kecil, tetapi hukum sulit menjangkau ‘ke atas’ dengan berbagai dalih.


        Berbicara tentang keadilan, baru-baru ini kasus anyar nenek Asyani yang dihukum 5 tahun penjara karena dituduh mencuri pohon jati yang realitanya pohon yang ditebang itu adalah pohon jati miliknya sendiri. Sungguh mengharukan jika melihat dan menelaah bagaimana kasus ini dapat  membuat kita berfikir negatif akan hukum yang berjalan. Bagaimana tidak? Kasus nenek Asyani ini dikenakan hukuman penjara 5 tahun sedangkan kasus Angelina Sondakh yang terbukti menerima uang haram sebesar Rp. 2,5 miliar dan 1,2 juta dolar Amerika hanya di jatuhkan hukuman 4 tahun 6 bulan penjara. Mirisnya, saat di pengadilan nenek renta Asyani yang tanpa didampingi pengacara ini sampai bersimpuh sembah memohon Majelis Hakim. Hati nurani siapa yang tidak menyayangkan kejadian ini.



         Belum lagi  ingatan kita yang mengingat kasus AAL anak yang dimejahijaukan karena kasus pencurian sendal, Kasus pencurian buah kakao oleh nenek Minah. Miris juga peradaban hukum di negara ini. Memang namanya pencurian tetap suatu kesalahan seberapapun besar kecilnya bila dipandang perlu ditindak lanjuti. Hanya saja yang jadi tidak berimbang adalah, seorang nenek wanita lanjut usia dan anak dibawah umur sama-sama berhadapan dengan meja hijau tanpa di dampingi pengacara karena tidak adanya kemampuan finansial untuk membayar jasa pengacara. Sementara koruptor mencuri uang rakyat yang bermil milyaran bahkan trilyunan bebas berkeliaran tanpa penyelesaian yang jelas.Para mafia peradilan, makelar makelar kasus bebas berkeliaran dan hidup bermewah-mewah.



          Bukankah agama islam telah menjelaskan kita akan keadilan dimuka bumi ini. Seperti yang diriwayatkan hadis hadis Rasul tentang keutamaan keadilan sebagai berikut :

                   وأجمع آية في كتاب الله للخير والشر الأية التي فى النحل إن الله يأمر بالعدل ولأحسان 

Artinya: “Dan ayat yang paling luas lingkupnya dalam Alquran tentang kebaikan dan kejahatan ialah ayat dalam surah An Nahl (yang artinya): "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebaikan" (H.R Bukhari dan Ibnu Jarir dari Ibnu Mas'ud). Allah SWT memerintahkan berbuat adil dalam melaksanakan isi Alquran yang menjelaskan segala aspek kehidupan manusia, serta berbuat ihsan (keutamaan). Adil berarti mewujudkan kesamaan dan keseimbangan di antara hak dan kewajiban mereka. Hak asasi mereka tidaklah boleh dikurangi disebabkan adanya kewajiban atas mereka.

          Jadikan ini semua pelajaran pada diri kita sendiri, ambil hikmah dari ini semua, dan tetap menegakkan keadilan dimanapun kapanpun dan pada siapapun. Apapun hambatannya, yang pasti upaya penguatan akses terhadap keadilan bagi masyarakat merupakan langkah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sebab, penegakan prinsip keadilan adalah salah satu ciri dari negara hukum.

Sumber :
- http://rindu-bloger.blogspot.com/2011/03/keadilan-dalam-islam.html
- http://www.tempo.co/read/news/2015/03/12/058649417/Sidang-Kasus-Pencurian-Jati-Nenek-Asyani-Menangis-Histeris
- http://www.voaindonesia.com/content/1581294.html