Selasa, 31 Maret 2015

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


HIPNOTIS KELEMBUTAN TARI SERIMPI


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kesenian dan budaya. Secara umum Indonesia adalah Negara yang sangat luas dan kaya, sehingga Indonesia memiliki khazanah budaya dan keragaman adat istiadat dan bahasa serta keindahan alam yang kaya pula. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yg tidak dapat dipisahkan selain sebagai sebuah budaya, kebudayaan adalah salah satu simbol atau identitas seorang manusia itu sendiri Salah satu kebudayaan Indonesia yang mengagumkan adalah tari serimpi. Apa sih tari serimpi itu? Ayo bahas bersama tentang kesenian daerah dari Indonesia yang sakral yang satu ini.

Tari Serimpi adalah tarian sakral yang dahulu hanya dipentaskan oleh kalangan internal keraton. Kata serimpi merujuk pada makna impi atau mimpi, mengingat jika menyaksikan tari serimpi penonton seperti terhipnotis dan terbuai alunan musik dan gerak luwes penari, seolah-olah penonton masuk ke dalam dunia mimpi. Penonton seolah-olah terhipnotis dengan keanggunan dan keluwesan dari tari serimpi ini. Salah satu tari klasik dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang diiringi oleh gamelan jawa ini bawakan oleh 4 penari,  karena kata serimpi adalah sinonim bilangan 4. Hanya saja pada tari Serimpi Renggowati penarinya ada 5 orang. Menurut Dr. Priyono nama serimpi dikaitkan ke akar kata “impi” atau mimpi. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai merupakan ciri khas dari tarian srimpi itu sendiri. Menyaksikan tarian lemah gemulai sepanjang 3/4 hingga 1 jam itu sepertinya orang dibawa ke alam lain, alam mimpi. Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi penari Serimpi melambangkan empat mata angin atau empat unsur dari dunia yaitu :
1. Grama ( api)2. Angin ( Udara)3. Toya (air)4. Bumi ( Tanah)

Tari Serimpi menggambarkan pertentangan antara dua hal yaitu antara benar dan salah, nafsu dan akal, dan benar dan salah. Penari tari serimpi memiliki nama peranannya masing-masing yakni Buncit, Dhada, Gulu, dan Batak. Saat menarikan Serimpi, komposisi penari membentuk segi empat. Bentuk ini bukan tanpa arti, tetapi melambangkan tiang Pendopo yang berbentuk segi empat.

Sejarah Tari Serimpi

Kemunculan tarian ini konon berasal dari masa Kerajaan Mataram ketika masa pemerintahan Sultan Agung. Tari ini dianggap sangat sakral karena hanya dilakukan di lingkungan Kraton untuk upacara kenegaraan dan peringatan naik tahta sultan. Tahun 1775, Mataram pecah menjadi dua yakni Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Hal ini juga berdampak pada tarian ini. Walaupun inti tariannya masih sama, namun Serimpi di Yogyakarta menjadi Serimpi Dhempel, Genjung, dan Babul Layar. Sementara di Surakarta menjadi Serimpi Bondan dan Anglir Mendung. Walaupun tarian ini sudah ada sejak lama, namun tarian tersebut baru diketahui oleh publik sekitar tahun 70an karena begitu sakralnya tarian ini Kraton.

Tema perang dalam tarian ini sebenarnya adalah falsafah kehidupan budaya ketimuran. Perang dalam tarian ini adalah simbolik peperangan yang tidak pernah habis yaitu antara kejahatan dan kebaikan. Bahkan dalam mengekspresikan gerakan tari perang, tari ini terlihat lebih jelas karena dua pasanga prajurit melawan prajurit lain dengan gerakan yang sama dibandu dengan dengan perlengkapan tari yang berupa senjata. Properti tari yang digunakan di antaranya adalah jebeng, cundrik atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.

Dari segi pakaian, pakaian yang dikenakan oleh penari juga mengalami perkembangan dari sebelumnya. Jika awalnya pakaian yang dikenakan seperti pakaian pengantin putri Kraton dengan gelung bokor sebagai hiasan kepala dan dodotan, saat ini kostum penari beralih menjadi pakaian tanpa lengan, gelung dengan hiasan bunga ceplok, dan hiasan kepala bulu burung kasuari. Karakteristik dari penari Serimpi adalah mengenakan keris kecil yang diselipkan di bagian depan menyilang ke kiri.

Selain keris, para penari Serimpi juga kadang menggunakan jembreng yaitu semacam perisak. Pada jaman pemerintahan Sri Sultan HB VII yaitu pada abad ke-19, ada pula Tari Serimpi yang alat perangnya berupa pistol yang ditembakkan ke bawah. Pola iringan tarian ini menggunakan gending sabrangan untuk keluar dan masuknya para penari diiringi bunyi genderang dan musik tiup. Pada saat menari diiringi dengan gendhing ageng atau tengahan yang kemudian masuk gending ladrang. Selanjutnya ayak-ayak dan srebengannya diguanakn untuk mengiringi adegan peperangan.


Jenis – jenis tari serimpi

    Tari serimpi sangopati
Tari Serimpi Yogyakarta ini dimainkan oleh dua orang penari wanita. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tari Serimpi Yogyakarta ini melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.

    Tari Srimpi Anglirmendhung
Menurut R.T. Warsadiningrat, Anglirmedhung ini digubah oleh K.G.P.A.A.Mangkunagara I. Semula terdiri atas tujuh penari, yang kemudian dipersembahkan kepada Sinuhun Paku Buwana. Tetapi atas kehendak Sinuhun Paku Buwana IV Tari Serimpi Yogyakarta ini dirubah sedikit, menjadi Srimpi yang hanya terdiri atas empat penari saja.

    Tari Srimpi Ludira Madu
Tari Srimpi Ludira Madu ini diciptakan oleh Paku Buwono V ketika masih menjadi putra mahkota Keraton Surakarta dengan gelar sebutan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom.Tari Serimpi Yogyakarta ini diciptakan untuk mengenang ibunda tercinta yang masih keturunan Madura, yaitu putri Adipati Cakraningrat dari Pamekasan. Ketika sang ibu meninggal dunia, Pakubuwono V masih berusia 1 ½ tahun , dan masih bernama Gusti Raden Mas Sugandi. Jumlah penari dalam tarian ini adalah 4 orang putri. Dalam Tari Serimpi Yogyakarta ini digambarkan sosok seorang ibu yang bijaksana dan cantik seperti jelas dituliskan pada syair lagu Srimpi Ludira Madu. Nama Ludira Madu diambil dari makna Ludira Madura yang berarti “ Darah/ keturunan Madura”.

    Tari Serimpi Renggawati.
Salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana V. Penari Serimpi Renggawati berjumlah 5 orang. Membawakan cerita petikan dari “Angling Darmo” yang magis, dengan menggunakan tambahan properti sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.

    Tari Serimpi Cina.
Salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik di Istana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ada kekhususan pada tari Serimpi cina, yaitu busana para penari menyesuaikan dengan pakaian cina.

    Tari Serimpi Pistol.
Salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII. Kekhususan tarian ini terletak pada properti yang digunakan yaitu pistol.

    Tari Serimpi Padhelori.
Salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VI dan VII. Properti yang digunakan dalam tarian ini berupa pistol dan cundrik. Membawakan cerita petikan dari “Menak”, ialah perang tanding Dewi Sirtu Pelaeli dan dewi Sudarawerti, sebagaimana dikisahkan dalam syair vokalianya. Tari Serimpi Padhelori mempergunakan lagu pengiring utama Gending Pandhelori.

    Tari Serimpi Merak Kasimpir.
Salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII. Properti yang digunakan dalam tarian ini berupa pistol dan jemparing. Gending yang dipergunakan untuk mengiringi tari Serimpi Merak Kasimpir adalah Gending Merak Kasimpir.

    Tari Serimpi Pramugrari.
Salah satu jenis Tari Serimpi Yogyakarta putri klasik gaya Yogyakarta, merupakan hasil ciptakan Sultan Hamengku Buwana VII. Tarian ini menggunakan properti pistol. Gending yang dipergunakan untuk mengiringi tari Serimpi Pramugrari adalah Gending Pramugrari.



Sangat menarik bukan? Ini baru satu dari segelintir kebudayaan dan kesenian Indonesia. Tetaplah menjaga dan melestarikan kebudayaan Negara sendiri. Jangan sampai kita baru mencintai dan mempertahankan kebudayaan Negara sendiri saat sudah dicuri oleh Negara lain. Ilmu Pengetahuan tidak ada yang sia-sia jika dijalani. Pengetahuan sedikit demi sedikit tentang kebudayaan Indonesia sangat bermanfaat.

Demikian sedikit ulasan tentang Tari Serimpi di Indonesia ini , semoga bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita semakin mencintai kebudayaan-kebudayaan di indonesia yang sangat kaya akan kebudayaan ini.

Sumber :

  • http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/video.php?file_video=serimpi.flv
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Serimpi
  • http://budayaindo.com/tari-serimpi-yogyakarta
  • https://docs.google.com/document/d/1ipmug_dRdKWGWnq0NIoUxWbHbYx6YkHoOdEidj_dlE8/edit?pli=1#